Let The Children Play, because It's Their World ^^


Assalamu'alaikum..^^
Mungkin ini akan menjadi salah satu postingan terfavorit saya, karena ini soal permainan yeeeee..:D 
Mari kita simak sejenak permainan apa saja sih yang baik untuk kecerdasan itu..mau taukaaan..yuuuuk
 ;)

Banyak sekali jenis permainan  yang sangat bermanfaat bagi si kecil. Permainan tradisional yang tak memerlukan biaya sekali pun, seperti petak umpet, akan memberikan manfaat bagi si kecil. Syaraf motorik si kecil akan tumbuh dengan baik. Selain itu permainan ini juga akan meningkatkan kewaspadaan si kecil. Itu contoh permainan yang bisa membantu pertumbuhan syaraf motorik. Lantas adakah permainan yang bisa membantu pertumbuhan kecerdasan si kecil? Banyak!


Secara umum, jenis permainan anak dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
  • Permainan aktif, permainan yang biasanya melibatkan lebih dari satu orang anak. Bentuknya bisa berupa olahraga yang bermanfaat untuk mengolah kemampuan kinestesik dan lebih jauh lagi bisa memotivasi anak untuk belajar meraih keunggulan, serta belajar bertahan dalam persaingan. Bentuk permainan seperti ini secara tidak langsung juga melatih aspek kognitif anak untuk belajar mengatur dan menentukan strategi dalam meraih kemenangan, serta mengasah aspek afektif anak untuk bersikap sportif dan belajar menerima kekalahan ketika ia gagal.
  • Permainan pasif , permainan ini bersifat mekanis dan biasanya dilakukan tanpa teman yang nyata, bentuk konkretnya seperti main game. Jenis permainan seperti ini memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya ialah anak bisa memiliki keterampilan tertentu yang bisa berproses menjadi sebuah keahlian tertentu, sehingga bermanfaat untuk kehidupannya kelak. Main game di komputer biasanya membutuhkan keterampilan dan strategi yang tepat dari pemainnya Negatifnya ialah keranjingan dan ketergantungan berlebihan bila tidak diatur dan dibatasi oleh orang tuanya. Secara mental dan psikologis pun, anak akan cenderung menuntut untuk selalu menjadi nomor satu, bersikap egoistis, selalu ingin berkuasa dan memegang kendali atas sesuatu baik dalam keluarga maupun ketika ia bermain dengan temannya. Ini terjadi karena ia terbiasa senantiasa menang menghadapi lawan pasifnya (seperti komputer). Sikap ini kemungkinan besar akan menjadikan anak tidak bisa menerima kekalahan dan kegagalan, serta kurang nyaman bersosialisasi. Dalam kondisi tertentu, ketergantungan terhadap permainan pasif bisa menghambat kreativitas anak. Anak menjadi kurang kreatif karena terbiasa dengan program yang sudah siap pakai
  • Permainan fantasi, permainan imajinasi yang diciptakan sendiri oleh anak dalam dunianya. Kita mungkin sering melihat dan mendengar anak kecil berbicara sendiri ketika bermain boneka. Sebenarnya ia memiliki fantasi dan imajinasi sendiri mengenai tokoh yang dimainkannya melalui boneka itu. Permainan seperti ini baik untuk kecerdasan otak kanan karena dengan sendirinya anak belajar berperan dengan berbagai karakter yang diciptakannya, merasakan sisi emosional tokoh-tokoh yang ada dalam imajinasinya, serta lambat laun akan memahami nilai baik dan buruk sebuah sikap dan sifat. Namun, sebaiknya anak diberikan ruang dan waktu untuk bermain secara berimbang antara permainan aktif, pasif dan fantasi agar kecerdasan otaknya juga seimbang.
Bermain merupakan proses alamiah dan naluriah yang berfungsi sebagai nutrisi dan gizi bagi kesehatan fisik dan psikis anak dalam masa perkembangannya. Aktivitas bergerak (moving) dan bersuara (noice) menjadi sarana dan proses belajar yang efektif buat anak, proses belajar yang tidak sama dengan belajar secara formal di sekolah. Bisa dianalogikan bahwa bermain sebagai sebuah praktik dari teori sosialisasi dengan lingkungan anak.
Dengan bermain, anak bisa merasa bahagia. Rasa bahagia inilah yang menstimulasi syaraf-syaraf otak anak untuk saling terhubung, sehingga membentuk sebuah memori baru Memori yang indah akan membuat jiwanya sehat, begitupun sebaliknya. Karena itu, banyak manfaat dari bermain untuk mengoptimalkan perkembangan anak, di antaranya :
  • Learning by planning. Bermain bagi anak dapat menyeimbangkan motorik kasar seperti berlari, melompat atau duduk, serta motorik halus seperti menulis, menyusun gambar atau balok, menggunting dan lain-lain. Keseimbangan motorik kasar dan halus akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak. Secara tidak langsung, permainan merupakan perencanaan psikologis bagi anak untuk mencapai kematangan dan keseimbangan di masa perkembangannya
  • Mengembangkan otak kanan. Dalam beberapa kondisi belajar formal, seringkali kinerja otak kanan tidak optimal. Melalui permainan, fungsi kerja otak kanan dapat dioptimalkan karena bermain dengan teman sebaya seringkali menimbulkan keceriaan bahkan pertengkaran. Hal ini sangat berguna untuk menguji kemampuan diri anak dalam menghadapi teman sebaya , serta mengembangkan perasaan realistis anak akan dirinya. Artinya, ia dapat merasakan hal-hal yang dirasa nyaman dan tidak nyaman pada dirinya dan terhadap lingkungannya, serta dapat mengembangkan penilaian secara objektif dan subjektif atas dirinya.
  • Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak. Bermain dapat menjadi sarana anak untuk belajar menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial. Dalam permainan anak berhadapan dengan berbagai karakter yang berbeda, sifat dan cara berbicara yang berbeda pula, sehingga ia dapat mulai mengenal heterogenitas dan mulai memahaminya sebagai unsur penting dalam permainan. Anak juga dapat mempelajari arti penting nilai keberhasilan pribadi dalam kelompok; serta belajar menghadapi ketakutan, penolakan, juga nilai baik dan buruk yang akan memperkaya pengalaman emosinya. Dengan kata lain, bermain membuat dunianya lebih berwarna, perasaan kesal, marah, kecewa, sedih, senang, bahagia akan secara komplit ia rasakan dalam permainan. Hal ini akan menjadi pengalaman emosional sekaligus belajar mencari solusi untuk menanggulangi perasaan-perasaan tersebut di kemudian hari.
  • Belajar memahami nilai memberi dan menerima. Bermain bersama teman sebanya bisa membuat anak belajar memberi dan berbagi, serta belajar memahami nilai take and give dalam kehidupannya sejak dini. Melalui permainan, nilai-nilai sedekah dalam bentuk sederhana bisa diterapkan. Misalnya berbagi makanan atau minuman ketika bermain, saling meminjam mainan atau menolong teman yang kesulitan. Anak juga akan belajar menghargai pemberian orang lain sekali pun ia tidak menyukainya, menerima kebaikan dan perhatian teman-temannya. Proses belajar seperti ini tidak akan diperolah anak dengan bermain mekanis/pasif, karena lawan atau teman bermainnya adalah benda mati.
  • Sebagai ajang untuk berlatih merealisasikan rasa dan sikap percaya diri (self confidence), mempercayai orang lain (trust to people), kemampuan bernegosiasi (negotiation ability) dan memecahkan masalah (problem solving). Ragam permainan dapat mengasah kemampuan bersosialisasi, kemampuan bernegosiasi, serta memupuk kepercayaan diri anak untuk diakui di lingkungan sosialnya. Anak juga akan belajar menghargai dan mempercayai orang lain, sehingga timbul rasa aman dan nyaman ketika bermain. Rasa percaya diri dan kepercayaan terhadap orang lain dapat menimbulkan efek positif pada diri anak, ia akan lebih mudah belajar memecahkan masalah karena merasa mendapat dukungan sekalipun dalam kondisi tertentu ia berhadapan dengan masalah dalam lingkungan bermainnya. Reamonn O Donnchadha dalam buku The Confident Child menyatakan bahwa “Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan masalah.” Kepercayaan merupakan modal dalam membina sebuah hubungan, termasuk hubungan pertemanan anak kecil. Kepercayaan juga dapat menjadi motivasi untuk memecahkan masalah karena tanpa itu masalah tidak akan pernah benar-benar selesai dan sebuah hubungan menjadi tidak langgeng


Puzzle

Puzzle adalah salah satunya. Permainan yang sangat populer di seluruh dunia ini bisa membantu daya nalar dan daya ingat anak. Daya nalarnya bekerja ketika si kecil harus menggabungkan satu bentuk puzzle dengan yang lainnya. si kecil akan memikirkan kira-kira kepingan mana yang cocok dengan kepingan yang dipegangnya. Semakin lama si kecil akan semakin cepat memetakan potongan yang satu dengan yang lain. Lama kelamaan, permainan puzzle ini juga akan meningkatkan daya ingatnya. Jika awalnya si kecil membutuhkan waktu 10 menit, pada permainan selanjutnya si kecil pasti akan menyelesaikannya dalam waktu lebih pendek. Mungkin tujuh menit, mungkin juga hanya lima menit. si kecil akan hafal letak kepingan-kepingan tersebut di mana harus diletakkan. Tak mengherankan jika si kecil terbiasa memainkan satu bentuk puzzle, maka si kecil akan membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk menyelesaikan permainan berikutnya. Yang perlu diperhatikan adalah tingkat kerumitan puzzle. Jangan memberikan puzzle yang terlalu rumit. Jangan lupa pula waktu efektif si kecil menyelesaikan permainan puzzle tersebut.

Lego

Permainan lain yang tak kalah populer dan bermanfaat adalah lego. Permainan menyusun balok ini bisa meningkatkan daya imajinasi si kecil. Turut sertalah Anda dalam permainan dan mencoba membuat bentuk yang menarik agar si kecil memiliki gambaran bisa diapakan saja lego tersebut. Setelah si kecil tahu bahwa lego bisa dibentuk bermacam-macam, si kecil pun akan mencoba meniru hal tersebut. Mungkin awalnya si kecil akan meniru bentuk yang Anda buat. Tapi lama kelamaan, jangan kaget si kecil akan menghasilkan bentuk imajinatif yang selama ini bahkan tak Anda pikirkan. Imajinasi si kecil akan terasah lewat permainan susunan balok ini.

Halma

Anda masih ingat halma? Ya permainan zaman kecil Anda ini ternyata juga bisa digunakan untuk mengasah kecerdasan otak. Permainan halma bisa digunakan untuk mengajarkan si kecil taktik dan strategi ketika ia menggerakkan bidaknya untuk mencapai daerah lawan. Si kecil pun akan terlatih untuk mengambil keputusan yang tepat dan cepat. Hal ini akan berguna untuk membantuk si kecil menghadapi sebuah permasalahan yang harus dicari solusinya.

Catur mini

Banyak sekali jenis permainan  yang sangat bermanfaat bagi si kecil. Permainan tradisional yang tak memerlukan biaya sekali pun, seperti petak umpet, akan memberikan manfaat bagi si kecil. Syaraf motorik si kecil akan tumbuh dengan baik. Selain itu permainan ini juga akan meningkatkan kewaspadaan si kecil. Itu contoh permainan yang bisa membantu pertumbuhan syaraf motorik. Lantas adakah permainan yang bisa membantu pertumbuhan kecerdasan si kecil? Banyak!



 

Semua orang tua pasti menyayangi anak-anaknya, bersedia melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun, bentuk kasih sayang yang kurang bijaksana seringkali membelenggu kebebasan jiwa anak. Anak adalah jiwa yang bernyawa, hati yang berperasaan dan jasad yang berpemikiran. Biarkan anak bahagia dengan dunianya, karena kebahagiaan di masa kecil turut menentukan kualitas hidupnya di masa depan.

Sumber:
http://www.inspirasisehat.com/devstage/index.php?option=com_content&view=article&id=125:tingkatkan-kecerdasan-dengan-permainan&catid=35:dialy-life&Itemid=47


  

Comments

Popular posts from this blog

Teori Intelegensi James Mckeen Cattell

Istrimu Adalah Tulang Rusuk Yang "Bengkok" dan Suamimu Bukanlah Malaikat

Kumandang Adzan