Blended Learning on Saturday ^^

Assalamualaikum..
Haloo..kali ini sedikit menyinggung masalah Blended Learning nih yang Sabtu kemarin baru aja dipelajarin dan dilakukan..yeey :D Simak sebentar yaa..^^


Bagi saya, Sabtu kemarin itu awalnya cukup menegangkan, karena saya takut tidak dapat melakukan Blended Learning itu dengan baik, ditambah lagi dengan Gtalk saya yang belum di download awalnya, jadi bercampur dengan rasa panik juga hehehe.. Tapi kemudian, setelah dijalani dan Gtalk pun telah tedownload, lumayan menyenangkan melelahkan juga mengingat lemotnya jaringan pada waktu itu, serta merasa kasihan juga pada teman yang tidak ada laptop dan yang tidak bawa jadi Blended Learning nya terpaksa dari satu laptop, misalnya, yang satu buka dari Mozilla dan yang satunya lagi dari google chrome, jadi susah ganti-gantiannya. Terus, belum lagi banyak laptop yang lowbat, jadi rebut-rebutan buat ngecasnya, dan saya tidak kebagian buat ngecas..huhu L Jadi hanya bias berdo’a agar laptop jangan mati dulu. Nah, yang bikin keselnya tiba-tiba listrik mati padahal ac hidup, aneh kan -_- Jadinya teman-teman yang tadinya lagi ngecas jadi terhenti.
Yaah..walaupun begitu, Sabtu kemarin itu menambah pengetahuan sekali buat saya, saya jadi bisa tahu bagaimana itu sebenernya Blended Learning. ^^
Setelah didiskusikan bersama kelompok, kami menyimpulkan bahwasannya:
Blended learning mengacu pada belajar yang mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap muka (face to face = f2f) dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline). Dengan demikian, blended learning dapat membantu mempresentasikan keuntungan yang jelas untuk dapat menciptakan pengalaman belajar,yang mana dari pengalaman yang diperoleh pembelajar dapat memberikan pengetahuan,ketrampilan dan kompetensi bagi diri nya sendiri.tanpa dibatasi jarak dan waktu.

Sistem ini memiliki beberapa kelebihan dan tentunya juga mengandung beberapa kelemahan. Kelebihan dari sistem ini adalah:
(1) Menghemat waktu dan biaya. Dengan penerapan sistem atau metode pembelajaran terintegrasi LMS, baik pengajar maupun pelajar akan diuntungkan pada konsumsi waktu dan biaya yang lebih sedikit. Sistem atau metode pembelajaran terintegrasi LMS tidak mempertemukan pengajar dan pelajar. Ruang untuk belajar haruslah terkoneksi internet dan diakses dengan menggunakan perangkat komputer.
(2) Pembelajaran lebih terfokus. Yang dimaksudkan disini adalah pengerucutan atau pengarahan aktivitas siswa yang teratur sesuai dengan instruksi pengajar.
(3) Penilaian lebih mudah. Dengan pengintegrasian perangkat komputer dalam pembelajaran, pengajar tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa pekerjaan/tugas siswa. Dalam sistem atau metode ini, penilaian diatur secara otomatis. Pengajar hanya memerlukan indikator-indikator apasaja yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan nilai bagus atau kurang bagus, setelah itu, komputer akan menggolongkan pekerjaan/tugas siswa berdasarkan indikator yang telah ditetapkan oleh pengajar.
Dibalik kelebihan yang dikandungnya, adapula kekurangan didalamnya. Berikut beberapa kelemahan pembelajaran terintegrasi LMS:
(1) Tidak adanya monitoring aktivitas fisik. Penerapan sistem pembelajaran jarak jauh tentu saja tidak memungkinkan pengajar untuk memonitoring tingkah laku siswa dan sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini disebabkan karena sistem pembelajaran jarak jauh tidak membutuhkan pengajar dan pelajar berada pada satu lokasi atau kelas.
(2) Tidak adanya bimbingan psikologi. Dalam sistem atau metode ini, pengajar tidak memiliki kesempatan untuk memonitoring keadaan psikologi siswa. Pengajar dan pelajar murni terlibat dalam suatu aktivitas pembelajaran saja.

Nah, kalau menurut saya pribadi, mungkin kalau Blended Learning itu diterapkan dalam wilayah perkantoran/perusahaan Blended Learning akan sangat membawa manfaat dan membuat perusahaan serta para pegawainya menjadi semakin maju. Namun, kalau di wilayah perkuliahan saya rasa lebih efektif belajar/diskusi secara langsung (tatap muka) daripada dengan Blended Learning, walaupun kita tahu Blended Learning itu sangat baik untuk melatih kemandirian para pelajar dan mahasiswa. Namun. karena penggunaan Blended Learning itu sendiri harus dengan menggunakan alat komunikasi seperti computer atau laptop, dsb. Seperti yang kita ketahui mahasiswa sekarang memang sudah banyak yang menggunakan laptop, namun belum seluruhnya, jadi sulit bagi mahasiswa yang belum memiliki laptop untuk dapat menikuti Blended Learning ini. Setelah itu, batrai laptop juga bias lowbat (lemah), menyebabkan laptop harus dicas untuk menambah batrainya lagi, sedangkan stop kontak yang tersedia di kampus terbatas, hal itu juga lah yang membuat sulit mahasiswa jika rata-rata batrai laptop lemah dalam kondisi yang bersamaan. Jadi, saya ada sedikit saran untuk tiap-tiap sekolah/fakultas jika ingin menerapkan metode Blended learning ini, mungkin lebih baik untuk para pelajar melaksanakannya di luar wilayah persekolahan/perkuliahan, misalnya di rumah atau (bagi yang tidak memiliki laptop/computer) di warnet, mengapa? Karena dengan begitu lebih mudah untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang di atas tadi. Kepercayaan terhadap pelajar juga harus ditingkatkan. Mungkin itu saja dari saya, lebih dan kurang saya mohon maaf..terima kasih semoga bermanfaat..Wassalamualaikum..^^

Comments

Popular posts from this blog

Teori Intelegensi James Mckeen Cattell

Istrimu Adalah Tulang Rusuk Yang "Bengkok" dan Suamimu Bukanlah Malaikat

Kumandang Adzan